Photobucket

ADAT MERARIK LOMBOK | SELARI

posted in at 11:43 PTG

pulau lombok
pulau lombok - salah satu permandangan pantai yang cantik di lombok

Kalau Anda di Lombok dan ingin menikah, curilah anak gadis itu, bawa lari tanpa sepengetahuan keluarganya, bila sehari semalam tidak ada kabar maka dianggap gadis itu telah menikah! Mencuri untuk menikah lebih kesatria dibandingkan meminta kepada orang tuanya. Namun ada aturan dalam mencuri gadis di suku asli di Pulau Lombok. Memang cukup unik dari suku Sasak penduduk asli warga di Pulau Lombok Propinsi Nusa Tenggara Barat. Untuk urusan perjodohan suku ini menyerahkan semuanya pada anak, bila keduanya sudah saling suka, tidak perlu menunggu lama untuk menikah, curi saja anak gadis itu, pasti menikah. mencuri anak gadis itu lebih diterima keluarganya.



kenduri kahwin di Lombok


Merarik
istilah bahasa setempat untuk menyebutkan proses pernikahan dengan cara dicuri. Caranya cukup sederhana, jika keduanya saling menyukai dan tidak ada paksaan dari pihak lain, gadis pujaan itu tidak perlu memberitahukan kepada kedua orangtuanya. Bila ingin menikah langsung aja bawa gadis itu pergi dan tidak perlu izin.Mencuri gadis dengan melarikan dari rumah menjadi prosesi pernikahan yang lebih terhormat dibandingkan meminta kepada orang tuanya. Ada rasa kesatria yang tertanam jika proses ini dilalui. Terlebih lagi kelas bangsawan yang di sana menyandang gelar Lalu dan Raden.

Namun Jangan lupa aturan, mencuri gadis dan melarikannya biasanya dilakukan dengan membawa beberapa orang kerabat atau teman. Selain sebagai saksi kerabat yang dibawa untuk mencuri gadis itu sekalian sebagai pengiring dalam prosesi itu. Dan gadis itu tidak boleh dibawa langsung ke rumah lelaki, harus dititipkan ke kerabat laki-laki. Setelah sehari menginap pihak kerabat laki-laki mengirim utusan ke pihak keluarga perempuan sebagai pemeberitahuan bahawa anak gadisnya dicuri dan kini berada di satu tempat tetapi tempat menyembunyikan gadis itu dirahasiakan, tidak boleh ketahuan keluarga perempuan.



Nyelabar
, Istilah bahasa setempat untuk pemberitahuan itu, dan itu dilakukan oleh kerabat pihak lelaki tetapi orangtua pihak lelaki tidak diboleh ikut. Rombongan Nyelabar terdiri lebih dari 5 orang dan wajib mengenakan berpakaian adat. Rombongan tidak boleh langsung datang kekeluarga perempuan.Rombongan terlebih dahulu meminta izin pada Kliang atau tetua adat setempat, sekedar rasa penghormatan kepada kliang, datang pun ada aturan rombongan tidak diperkenankan masuk ke rumah pihak gadis. Mereka duduk bersila dihalaman depan, satu utusan dari rombongan itu yang nantinya sebagai juru bicara menyampaikan pemberitahuan. Memang unik budaya yang ada di Suku Sasak namun kini ada pergeseran budaya Merarik, seperti adanya prosesi meminta kepada orangtua dan bertunangan yang sebelumnya kurang dikenal oleh suku sasak. Tetapi seiring berkembangnya budaya luar dari masyarakat perantau yang datang dan menetap Akulturasi Budaya mulai terjadi. Lahirlah istilah sudah menikah tetapi belum nikah adat. Artinya prosesi menikah itu dilakukan dengan cara meminang tetapi belum menikah secara Merarik, mencurinya dari rumah si Perempuan. Ini Akulturasi Budaya yang muncul, meminang dan mencuri anak gadis prosesi nikan yang dujalankan bersamaan.



Pengaruh Budaya Bali

Budaya Merarik ini sangat kental dipengaruhi oleh budaya Bali, dalam sejarah, suku sasak Lombok menjadi wilayah dibawah kekuasaan kerajaan Karang Asem yang dirajai oleh Anak Agung. Kentalnya budaya Bali diakar budaya suku sasak tidak mudah dihapus begitu saja. Namun tidak semua wilayah di pulau lombok menjadi wilayah kekuasaan Anak Agung, sehingga semakin ketimur budaya khas yang bernuansa bali cenderung memudar. Untuk wilayah timur kentalnya budaya Islam cukup kentara, sebab pengaruh sejarah kedatangan Islam ke pulau lombok melalui dua pintu dari Timur dan Utara.

dipetik dari :
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=12&dn=20070212120143
Oleh : Iwan Kurniawan Z
--------------------------------

KISAH KE 2:
Mempunyai kekasih lebih dari satu adalah suatu kebanggaan. Kebanggan ini juga turut dinikmati oleh orang tua mereka atau keluarga sang gadis. ( kebiasaan di desa dan di kota bebrbeda tentang hal ini ). Agar anakanya memiliki kekasih kadang-kadang anggota keluarga mencarikan guna-guna ( Lombok : sengggeger ).

Dengan adanya rasa bangga itu yang nantinya menjadi penghalang bagi cara melamar di Lombok Selatan. Adanya rasa hina dari orang tua di gadis kalau anaknya dilamar, disebabkan karena adanya pandangan masyarakat setempat bahwa anak gadis bukanlah merupakan barang yang diperjualbelikan. Pandangan masyarakat demikian itu yang membuat mereka tetap pada pendirian. Mereka akan lebih senang bila anaknya diculik ( kawin culik ) karena sejalan dengan adat istiadat. Disamping itu juga kawin culik tidak akan membuat kekasihnya terlalu bersedih hari walauoun ternyata mereka “kepaten ” ( ditinggal kekasihnya ).
sambung seterusnya...


----------------------------garis bulatanpara petani yang hidup dalam kedaifan

JUGA BACA KISAH INI...petikan dari - http://blog.akarbuana.com.my/?p=73

Tidak dapat aku bayangkan betapa azabnya kehidupan adik Nurul Wahida Hamzah. Apa yang pilu tatkala terkenangkan kalau-2 perempuan ini hidup dalam
garis bulatanpara petani yang hidup dalam kedaifan. Aku yang acap ke Lombok sebelumnya terlalu sayu melihat golongan petani yang hidup serba kekurangan walaupun tauke-2 dan peraih sering berulang-alik ke Mekah selain memiliki kenderaan dan rumah mewah. Semakin terkejut apabila mengetahui purata upah per/hari diterima sekitar Rp5000 iaitu RM2.00 sedangkan taukeh-2 mereka menjana keuntungan melampau hasil dari titik peluh mereka. Tidak cukup dengan itu terdapat Along-2 yang dipelopori oleh Hajjah dan Haji mengenakan bunga melampau kepada peminjam-2 dari golongan ini yang cuba mengubah nasib. SAMBUNG BACA DISINI


----------------------------

Kesimpulannya:

Serba sedikit maklumat tentang lombok dan adat suku sasak, semoga dapat menambahkan lagi pengetahuan anda tentang kehidupan dan adat kaum ini di sebuah pulau yang bernama Lombok di Indonesia. Kisah remaja yang dibawa lari ke Lombok, semoga menjadi panduan kepada remaja di Malaysia, berfikirlah sebelum bertindak, sentiasa mendapat nasihat dari ibubapa sebelum membuat keputusan.

Kebanyakannya hidup susah disana setelah bernikah dan banyak bekerja diladang samada sawah ataupun tembakau. Terpisah terus dari keluarga, keluarga pula tak tahu dimana nak cari, kasihankanlah ibu bapa anda.
Adat ini adalah adat kaum suku sasak, tapi bagi pendapat aku kepada warga lombok/sasak yang merantau di Malaysia, janganlah anggap ianya boleh diguna pakai disini. Tiada sebarang adat seperti ini di Malaysia.

Adat Melayu di Malaysia ialah MEMINANG iaitu datang berjumpa kedua ibubapa si perempuan dan masuk meminang. Sekiranya dipersetujui baharulah proses peminangan akan dilakukan dan didalam peminangan inilah nanti tarikh perkahwinan akan ditetapkan. Lelaki hanya boleh membawa isteri pergi hanya setelah akad nikah dilakukan.

Lombok map town street - ZOOM GOOGLE MAP LOMBOK DISINI

Balik ke Bahagian 1

lima2013

About Author

apaajanews

Selamat datang ke blog ini, kehadiran anda amat saya hargai.penulis akan berusaha untuk ziarah kembali ke blog anda sambil meninggalkan komen.

share